TINJAUAN PERENCANAAN PERLUASAN APRON BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU
DOI:
https://doi.org/10.31933/emtj.v1i1.302Keywords:
Pesawat, forecasting, peak hour, gate psitionAbstract
Apron merupakan salah satu komponen utama dalam sistem bandar udara yang berfungsi sebagai tempat parkir pesawat, menaikan atau menurunkan penumpang dan barang, atau perbaikan dan pengisian bahan bakar. Apron yang tesedia harus dapat melayani kebutuhan gate pesawat berdasarkan permintaan yang ada. Seiring dengan pertumbuhan pergerakan lalu lintas udara yang darri tahun ke tahun terus meningkat, maka dipelukan sebuah studi tentang kapasitas apron untuk mengetahui kebutuhan fasilitas apon di masa mendatang sebagai salah satu solusi untuk mengatisipasi peningkatan lalu lintas yang terjadi. Studi ini menganalisa kebutuhan apron Bandar Udara Internasional Minangkabau pada kondisi eksisting dan kondisi forecasting 10 tahun ke depan. Dengan data pergerakan pesawat dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, dilakukan perhitungan forecasting peak hour rencana di tahun 2029. Setelah itu dilakukan perhitungan desain, dimensi serta penentuan konsep apon yang digunakan. Untuk perhitungan dimensi apron digunkan 2 metode yaitu metode perbandingan dan metode horonjeff. Dari hasil perhitungan jumlah pergerakan pesawat yang dilayani pada tahun 2029 adalah 17,501 pesawat dan pergeakan pesawat peak hour rencana adalah sebesar 17 pergerakan. Pengembangan apron yang dilakukan adalah penambahan jumlah gate position menjadi 18 buah, dengan luas apron encana 56,9 m x 789,84 m.
References
Basuki Heru Ir, Merancang, Merencanakan Lapangan Terbang, Alumni Bandung 1990.
BPS. (2019). Provinsi Sumatera Barat. https://sumbar.bps.go.id/subject/17/transportasi.html#subjekViewTab4.
Google Inc.2019. Google Earth: Peta Bandar Udara Internasional Minangkabau Provinsi Sumatera Barat dalam http://googleearth.google.com/
Hairul Azhar. (2014). Studi Kapasitas Apron Bandar Udara H. AS. Hanandjoeddin-Tanjungpandan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Horonjeff, R. Dkk. (2010). Planning & Design of Airports (Fifth Edition). New York: McGraw Hill.
ICAO. (1987). Airport Planing Manual Part I Master Planing, International Civil Aviation Oganization. Second Edition 1987. Doc 9184-AN/902
ICAO. (2005). Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiway, Aprons and Holding Bay, International Civil Aviation Organization, Fourth Edition 2005 Doc 9157-AN901
ICAO. (2013). Amex 14 Aerodrome Volume 1 Aerodrome Design and Operation, International Civil Aviation Organization, Sixth Edition 2013.
Julaiddin, J., & Prayitno, R. (2020). PENEGAKAN HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DALAM PEMBELAAN TERPAKSA. Unes Journal of Swara Justisia, 4(1), 33-38. https://doi.org/10.31933/ujsj.v4i1.144
Pignataro, L.J (1973).Traffic Engineering. McGraa-Hill Companies, United States of America
Ridwan Malik Hanggono (2017). Perencanaan Perluasan Apron Menggunakan Perkerasanigid Di Bandar Udara Hang Nadim – Batam, Tugas Akhir Program Studi Teknik Bangunan Dan Landasan Angkatan ke-7, Jurusan Teknik Penerbangan, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.