PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBENTUK VIDEO PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS X TAV SMK NEGERI 5 PADANG

Abstract

Penelitian ini berawal dari observasi disekolah bahwa masih rendahnya kemampuan siswa dalam  memecahkan masalah matematis sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa . Selama ini dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh guru masih bersifat konvensional, sehingga siswa hanya banyak menerima pengetahuan dari guru. Akibatnya pelajaran yang dilakukan kurang bermakna karna ilmu yang mereka dapat mudah dilupakannya. Melihat masalah yang ada, diperlukan suatu terobosan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang siswa. Salah satu terobosan yang dimaksud yaitu dengan menciptakan bahan ajar berupa video pembelajaran.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dikenal Research and Development (R&D). Pengertian penelitian dan pengembangan tertuju pada proses, penelitian tidak menghasilkan objek, sedangkan pengembangan menghasilkan objek yang dapat dilihat dan diraba. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada pengembangan video dengan menggunakan model prosedural divalidasi oleh 2 orang dosen matematika, dan satu orang guru matematika. Kepraktisan dilihat dari hasil penilaian angket respon siswa dan guru. Serta keefektifan dilihat dari hasil penilaian hasil tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh video dengan model pembelajaran prosedural terhadap kemampuan pemecahan masalah dari aspek didaktik, isi, bahasa, dan penyajian dalam ahan ajar video yang divalidasi oleh ahli matematika dengan rata-rata 3,5 berada dalam kategori sangat valid. Berdasarkan uji coa bahan ajar berbentuk video yang dilakukan dari segi praktikalitas guru dengan rata-rata 3,9 pada kategori sangat praktis dan praktikalitas siswa dengan rata-rata 3,2 ppada kategori praktis. Sedangkan efektifitas bahan ajar berbentuk video dengan rata-rata 80 erada pada kategori tinggi. Dengan itu, hasil penelitian menggambarkan bahswa terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbentuk video telah valid, praktis, dan efektif.